bila anakku kakak beradik
turun temurun berjiwa baik
amalkanlah wasiat setiap detik
tetapkan diri berbuat baik
jangan sekali berbuat jelek
agar semua wargamu baik
anak baik menantu molek
anak cucu yang kucintai
bila setia pada illahi
dan wasiatku dijunjung tinggi
seperti santan dengan tengguli
tuntut olehmu halal dan batal
pada ulama yang terkenal
janganlah angkuh bermain akal
ada teluk timbunan kapal
kalau belajar jangan sambilan
bermain api tidak karuan
akhir celaka membakar ribuan
ibarat barat bulan sembilan
disaat nakku dimedan juang
quran dan hadist tetap dipegang
ijma’ qiyas jangan dibuang
seperti sirih pulang kegagang
dalam berjuang hendaklah jujur
janganlah malang supaya mujur
agar selamat sepanjang umur
seperti belut pulang kelumpur
bila berjuang harus waspada
janganlah lenggah sekejap mata
teguhkan hati rapuhkan pencak
silat mata pecah kepala
waspadalah malam dan siang
tetap berdoa sudah sembahyang
agar terhindar arang melintang
besar kapal besar gelombang
wahai anakku jangan termenung
jangan sekali angkuh membusung
taat setia agar beruntung
bumi dipijak langit dijunjung
jangan anakku mengaku bijak
semau-mau lakukan tindak
tidak perduli ibu dan bapak
didengar ada dipakai tidak
kalau anakku inginkan paedah
luruskan hati luruskan lidah
pandai bergaul secara hikmah
empak bau tunjung tilah
bila anakku pegang pimpinan
segala akibat dipikirkan
agar tak sampai kesiangan
sibebelus mekin jilang
jangan pesimis waktu berjuang
ingat sejarah gilang-gemilang
datuk moyangmu bulannya terang
mengambil tuah pada yang menang
wahai anakku yang ingin utuh
jangan sekali tuduh-menuduh
berebut bangkai dan kursi angkuh
hendak tinggi akhirnya jatuh
jangan anakku lengah sekejap
dijaman apolo fitnah meluas
ditimur barat terus meluap
api padam puntung berasap
hendaklah nakku berjuang teguh
berhati murni berjuang peluh
terus-menerus tidak mengeluh
aur ditaman petung tumbuh
orang mukmin berjiwa besar
tetap berjuang sepenuh sabar
orang munafik berjiwa gusar
tegak berpaling duduk berpisah
orang yang baik berbuat patut
tidak membengkok tidak mencatut
jasa sedikit disebut-sebut
harta setitik menjadi laut
si lapang dada jiwanya rukun
bila bersalah memohon ampun
si picik dadah selaku ngeromon
suka menebas bulu serumpun
zaman sekarang zaman memburuk
mulutnya manis hatinya busuk
kalau orang berjiwa beruk
belum berkumpul sudah menggaruk
banyaklah orang angkuh rinjani
tidak menoleh kanan dan kiri
setelah sadar nyesal sendiri
berani malu dan takut mati
banyaklah orang mengejar pangkat
lupa daratan lupa amanat
hantam keromo pat pat gulipat
sehabis kelahi teringat silat
banyak orang idenya bertikai
berebut kursi intai-mengintai
amal ibadah terbelangkai
seperti anjing merebut bangkai
banyaklah orang anti nasehat
tidak perduli petunjuk wasiat
akhir menjadi dalang maksiat
anak badak dihambat-hambat
banyaklah orang membuang waktu
setiap saat bermain kartu
sampai melelang sembahyang pardhu
lupa mertua lupa menantu
zaman sekarang zaman penyakit
penyakit fitnah cepat berjangkit
sekalipun jasa setinggi langit
seperti pelepas anjing terjepit
orang yang tama’ ataupun manja
taakan puas hawa nafsunya
diberi satu minta semua
diberi bahu minta kepala
allahu akbar illahi robbi
berikan rahmatmu pada kami
turun-temurun laki dan bini
kami semua berserah diri
mantep gati!!
BalasHapusmakasih ton kn sling ingetan ton
BalasHapus